JAKARTA, inifakta.co – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso merasa prihatin dan turut berduka atas ditemukannya Bripda NRN ajudan Wakapolres Sorong, Papua Barat Daya, Kompol Emy Fenomena yang tewas diduga bunuh diri.
Dengan demikian semakin menambah panjang deretan anggota Polri yang meninggal dunia. “Kurun waktu Januari hingga Juli 2024 setidaknya sudah ada lima anggota polisi yang meninggal akibat bunuh diri”, Demikian disampaikan Sugeng dalam siaran tertulisnya yang diterima Media ini, Selasa, (16/7/2024) pagi
Sugeng berpandangan sudah sepatutnya Institusi Polri memperhatikan personilnya sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengawasan Melekat di Lingkungan Polri.
“Perkap Waskat ini sebaiknya tidak sekedar difahami untuk mengawasi kinerja anggota yang melanggar disiplin, etik atau tindakan tercela tetapi lebih luas lagi yaitu pengawasan atasan langsung anggota polisi pada keadaan pribadi, kondisi pribadi anggotanya”, kata Sugeng lagi.
“Jadi jangan dibiarkan perilaku anggota polisi yang mengarah pada sikap putus asa, problematik berat, stress tinggi yang mengarah nekat bunuh diri. Diperlukan sikap humanis atasan pada bawahan bukan hanya pada masyarakat saja”, kata Sugeng.
Karenanya, setiap pimpinan harus mendeteksi kondisi kesehatan fisik dan rohani anggotanya. “Bila ditemukan ada sikap mencurigakan, maka atasan langsung menghubungi unit Psikologi Polri untuk pencegahan lebih lanjut.
Dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2024, ada belasan anggota polisi meninggal dunia akibat bunuh diri. Diantaranya adalah, Bripda MR, anggota Satuan Samapta Polres Wonogiri bunuh diri di kamarnya di Barak Dalmas Polres Wonogiri, Selasa (9/1/2024). Pria berumur 22 tahun yang baru setahun menjadi polisi itu ditemukan meninggal dunia dengan tergantung di belakang pintu kamar dengan tali yang terikat dilehernya.
Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengungkap bahwa Bripda MR itu mengakhiri hidupnya karena masalah hubungan asmara. “Karena cekcok dengan pacarnya,” jelasnya.
Ipda Wahyu Hidayat, anggota polisi yang bertugas di Sekolah Polisi Negara (SPN) Sofifi, ditemukan meninggal dunia di Asrama SPN Polda Malut, Selasa (23/1/2024). Ia diduga bunuh diri di kamarnya.
Kompol Tumanggor, anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah ditemukan tewas di depan rumahnya di Kompleks Akpol Semarang, Kamis pagi (4 April 2024). Anggota berpangkat Perwira Menengah itu diduga bunuh diri dengan menembakkan pistolnya sendiri dari bawah dagunya ke bagian kepala di dalam mobilnya.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Satake, korban meninggal karena bunuh diri. Dugaan sementara karena masalah keluarga.
Sementara Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satlantas Polres Kota Manado tewas dengan luka tembak di dalam mobil Toyota Alphard di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25 April 2024).
Polres Metro Jakarta Selatan memastikan bahwa penyebab kematian korban adalah bunuh diri. “Karena korban bunuh diri, dengan cara menembakkan senjata api HS kaliber 9 mm ke arah kepala,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro saat jumpa pers, Senin (29 Januari 2024).
Bripda NRN, ajudan Wakil Kepala Kepolisian Resort Sorong, Papua Barat Daya, Kompol Emy Fenitiru ditemukan tewas gantung diri di dapur rumah dinas di Kilometer 24 Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Senin sore (15 Juli 2024).
Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran membenarkan kejadian itu. Menurutnya, Bripda NRN ditemukan gantung diri pada Senin sore pukul 17.30 WIT di pintu keluar dapur rumah dinas Wakapolres. “Untuk gantung dirinya kapan dan motifnya apa masih kita dalami juga,” ungkapnya (bolas)