SEMARANG, inifakta.co – Museum, yang terletak tidak jauh dari pintu masuk gerbang Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah punya cerita tersendiri.
Museum yang baru diresmikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pada, 24 Februari 2013 silam ini akan menjadi icon masyarakat khususnya warga yang tinggal di Kota Semarang.
Pengunjung bisa melihat bangunan modern dengan halaman yang sangat luas di sisi kanan jalan. Museum itu boleh dikunjungi gratis dan biasanya bersurat untuk grup.
Museum Akpol diresmikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si pada tanggal 24 Februari 2023. Kemudian dihibahkan oleh Kapusjarah Polri, Brigjen Pol Hari Nugroho kepada Gubernur Akpol kala itu, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Suroto pada tanggal 9 Maret 2023.
Di dalam Museum Akpol, pengunjung bisa melihat sejarah awal mula polisi sejak zaman Hindia Belanda bahkan ada diorama cikal bakal polisi pada zaman kerajaan Majapahit lengkap dengan senjatanya berupa tombak.
Beberapa properti asli polisi zaman dulu juga dipajang seperti tombak, borgol, pistol, senapan, hingga katana, juga seragam polisi dari masa ke masa juga dipamerkan dengan dikenakan ke patung lilin dengan detail mirip orang asli.
Di museum ini pengunjung seolah bertemu melihat langsung momen Presiden Soekarno menyerahkan panji Polri kepada Kapolri pertama, Komisaris Jenderal Polisi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dalam bentuk patung lilin.
Sejarah berdirinya Akpol juga bisa dipelajari di sini. Selain itu ada juga hal-hal menarik seperti replika barak para Taruna seperti meja-lemari, tempat tidur, kursi, bahkan lemari pakaian lengkap dengan cara menata pakaian di dalamnya yang harus rapi.
Kemudian ada juga edukasi soal marching band Akpol yang menampilkan alat musik dan peralatan yang digunakan. Menariknya di depan alat musik yang dipajang, masing-masing ada tombol yang jika ditekan maka suara dari lagu yang dimainkan akan berfokus pada alat musik yang ditekan tombolnya, keren!
Di sana juga dijelaskan soal tahapan Taruna, peraturan Taruna, bahkan jenis pelanggaran disiplin. Selain itu ada satu lokasi yang digunakan untuk mengenang Taruna bernama Inspektur Dua Adi Sanata Putra yang gugur saat berusaha menyelamatkan warga yang terhempas Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.
Gubernur Akpol, Irjen Pol Krisno H. Siregar mengatakan museum menjadi salah satu media edukasi kepada generasi muda termasuk di Akpol. Bahkan di Kepolisian di luar negeri juga melakukan hal serupa.
“Semua harus tahu sejarah. Di negara lain juga museum menjadi fasilitas yang harus ada,” kata Krisno
Dia berharap dengan adanya Museum Akpol, generasi muda dan masyarakat luar selain belajar, bisa melihat Akpol adalah lokasi yang menarik. Sudah banyak siswa -siswa yang mengajukan kunjungan grup ke Akpol.
“Jadi ada tur juga, diawali dengan museum. Kemudian melihat fasilitas lainnya termasuk marching band sembari diberikan penjelasan,” jelasnya
Hal menarik lainnya kata Krisno, Kompleks Akpol cukup menarik dan asri, sebab, banyak hewan-hewan yang berkeliaran, bahkan jika beruntung bisa melihat Rusa yang sedang menyebrang, jelas Krisno promosi.(bolas)
.